JAYAPURA - Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pelindungan hukum terhadap karya intelektual di lingkungan perguruan tinggi, Kantor Wilayah Kementerian Hukum Papua melakukan pelayanan Kekayaan Intelektual bagi Civitas Akademika Dosen Universitas Otto Gleser Tommi A Nelambo, atas buku yang hendak di daftar hak cipta yang di dalamnya mencakup tentang kasiat tumbuhan yang di buat menjadi obat yang bisa menyembuhkan Penyakit Malaria, Luka, dan Juga bisa di gunakan untuk pengawat atau pewangi makanan, Selasa (4/11).
Pelayanan yang berlangsung di ruang JDIH ini di layani langsung oleh Staf Pada Bidang Kekayaan Intelektual Rika Pulalo beserta tim JFT, JFU, dan Helpdesk Layanan KI. Turut hadir Dosen Universitas Otto Gleser Tommi A Nelambo, dan mahasiswa.
Dalam Penjelasan mewakili Kakanwil Kemenkum Papua, Rika menyampaikan bahwa Kantor Wilayah Kemenkum Papua berkomitmen untuk memberikan stimulasi, edukasi, dan pendampingan kepada seluruh perguruan tinggi di daerah dalam hal pencatatan dan pendaftaran kekayaan intelektual melalui KI - JEBOL.
Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran strategi dalam pengembangan KI karena menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan inovasi yang melahirkan berbagai karya ilmiah, teknologi, dan kreativitas.
Rika, juga menjelaskan bahwa pelindungan hukum terhadap KI meliputi KI Personal (paten, merek, hak cipta, desain industri, rahasia dagang, dan lainnya) serta KI Komunal (pengetahuan tradisional, ekspresi budaya tradisional, sumber daya genetik, dan indikasi geografis).
Sementara itu, Dosen Universitas Otto Gleser Tommi A Nelambo memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan pelayanan dari kanwil Kemenkum Papua ini.
Ia menyatakan bahwa dengan datang dan komunikasi langsung dengan jajaran kanwil Kemenkum Papua tentang perlindungan HAKI kiranya hak cipta bukunya dapat dilindungi oleh negara dengan mendapatkan sertifikat HAKI nantinya.
hasil karya berupa buku resep obat obat tradisional ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda di Papua untuk terus memahami dan melestarikan budaya lokal Papua yakni pengobatan tradisional, sekaligus memberi motivasi bagi para pegiat budaya untuk melahirkan karya-karya serupa yang bersifat edukatif. (HUMAS KEMENKUM PAPUA)
"Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak"