Wamena, Kamis 7 Agustus 2025
HUMAS PAPUA INFO - Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) 2025 telah menjadi salah satu acara tahunan yang paling dinantikan di Papua. Pada tahun ini, FBLB telah memasuki tahun ke-33 dan menjadi ikon pariwisata Papua di mata dunia. Festival ini tidak hanya menampilkan kekayaan budaya Papua, tetapi juga menjadi wadah untuk melestarikan seni budaya lokal dan memperkenalkan kekayaan budaya Papua kepada dunia.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkum Papua, Anthonius M. Ayorbaba, didampingi Ibu, hadir pada malam Gala Dinner Momen FBLB 2025. Acara ini dimanfaatkan Pemkab Jayawijaya untuk menyambut para tamu undangan dan memperkenalkan serta menampilkan tarian budaya dan fashion show dengan pakaian berbahan Noken.
Ayorbaba menekankan pentingnya melindungi Kekayaan Intelektual warisan budaya FBLB 2025, termasuk fashion lokal rajutan Noken. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa kekayaan budaya Papua tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Kakanwil Ayorbaba mengatakan dari Kekayaan Intelektual Komunal Noken bisa diarahkan menjadi perlindungan individu yaitu Desain Industri di dunia Fashion. Hal ini dilakukan guna melindungi ide-ide kreatif dari desainer-desainer orang asli Papua Pegunungan.
Agusta Bonai salah seorang Desainer mengaku bangga bisa tampilkan karyanya di malam Gala Dinner ini disaksikan Bupati dan tamu undangan juga tamu maca negara.
Ia mengaku, desain baju dengan bahan dasar rajutan noken dari kulit kayu dengan sentuhan lokal menambah indah desain dan tampil memukau malam ini.
"Dengan desain ini, semoga kami bisa tembus dipasar internasional Budayaku Warisanku, dari Jayawijaya untuk Dunia," ujar Bonai (7/8)
Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, S.H., M.H., mengatakan bahwa FBLB adalah festival tertua di tanah Papua yang telah menjadi wadah untuk melestarikan seni budaya lokal dan memperkenalkan kekayaan budaya Papua kepada dunia. Festival ini telah menjadi ikon pariwisata Papua di mata dunia dan menampilkan berbagai atraksi budaya yang menarik.
Pada FBLB 2025, wisatawan bisa menikmati atraksi kolosal perang-perangan, tari-tarian tradisional, dan seni merias tubuh dengan aksesoris. Ada pula pertunjukan alat musik tradisional seperti pikon yang ditiup hingga 1.500 orang yang memecahkan rekor internasional dan witawo, atraksi memasak tradisional yakni bakar batu, dan lain-lain.
Dengan kekayaan budaya yang dimiliki, Papua dapat menjadi destinasi wisata yang sangat menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Oleh karena itu, kita harus terus mendukung dan melestarikan FBLB sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia.
FBLB 2025 juga dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT RI ke-80 yang dirangkai dengan berbagai kegiatan. Baik festival seni budaya, parade budaya maupun upacara bendera pada tanggal 17 Agustus mendatang. Dengan demikian, FBLB dapat menjadi wadah untuk mempromosikan kebudayaan Papua kepada dunia. Kita dapat memperkenalkan kekayaan budaya Papua dan meningkatkan kesadaran serta apresiasi masyarakat terhadap budaya Papua.
Pada acara Gala Dinner, tamu undangan bisa menikmati sajian kuliner tradisional Wamena. Seperti keladi, ubi ungu, kukus belanga, daun bingga, dan buah merah. Ini menunjukkan kekayaan budaya kuliner Papua yang perlu dilestarikan dan dipromosikan kepada dunia. (*) LAPORAN TIM HUMAS KANWIL KEMENKUM PAPUA
WEB : www.papua.kemenkum.go.id
Twitter : @kanwilpapua
IG. : humaskemenkumpapua
FB : Humas Kemenkum RI
#KementerianHukumRI
#LayananHukumMakinMudah
#LangkahKitaMasaDepanIndonesia
#BersamaKitaLindungiKaryaAnakBangsa
#supratman08
#KementerianHukum
#KemenkumPapua
#LayananHukumMakinMudah
#TheoAyorbaba