Serui, Jumat 23 Mei 2025
HUMAS PAPUA INFO - Kegiatan Harmoni Yapen, Dialog Budaya dan Lomba Folk Song dibuka secara resmi oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoi, didampingi Ketua DPRK, Sekda Kab. Kepulauan Yapen, Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Papua, Anthonius M. Ayorbaba Kapolres Kab. Kepulauan Yapen, dan Kepala Dinas Pendidikan.
Acara ini digelar di Gedung Silas Papare, Kantor Bupati Jl. Irian, Serui Kota, Kec. Yapen Selatan Kab. Kepulauan Yapen, Papua.
Pembukaan kegiatan ini ditandai dengan pemukulan tifa oleh Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoi, yang menandai dimulainya acara yang sangat dinantikan oleh masyarakat Yapen. Kegiatan ini merupakan hasil kerja keras Komunitas Swanggi Serui, Grup Musik Oyandi Papua, KNPI dan Pemerintah, Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen.
Antusiasme masyarakat Serui sangat luar biasa, dengan banyaknya warga yang hadir untuk menyaksikan dan mendengar langsung Lomba Folk Song dan Dialog Budaya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan, tetapi juga sebagai sarana untuk menunjukan jati diri dan ekspresi budaya Yapen.
Dalam sambutannya, Ketua DPRK Kepulauan Yapen, Ebzon Sembai, mengapresiasi kerja keras panitia penyelenggara yang telah menghadirkan acara yang luar biasa. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial, tetapi juga dapat menjadi langkah awal untuk mengenalkan Budaya Yapen ke luar.
Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoi, juga menekankan pentingnya kegiatan ini untuk menumbuhkan kembali Seni dan Budaya Yapen. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan juga menunjukan jati diri dan ekspresi budaya Yapen. Bupati juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Papua, Anthonius M. Ayorbaba, dengan tim yang telah hadir di Yapen.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya melestarikan budaya dan mengembangkan ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual. Harmoni Yapen dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun identitas budaya dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi karya intelektual. (*)
LAPORAN TIM HUMAS KANWIL KEMENKUM PAPUA