Wamena, Kamis 7 Agustus 2025
HUMAS PAPUA INFO - Festival Budaya Lembah Baliem, sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, telah menjadi salah satu atraksi wisata budaya terkemuka di wilayah Papua Pegunungan. Tahun ini, festival ini dirangkai dengan Karnaval yang dilaksanakan pada Selasa (11/8) dan Perayaan 100 Hari Program Kerja Pemerintahan Bupati Atenius Murip dan Wakil Bupati Ronny Elopere pada Rabu (13/8) sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum Papua, Anthonius M. Ayorbaba, S.H., M.Si, bersama Tim Kekayaan Intelektual tiba di Wamena Provinsi Papua Pegunungan untuk melindungi potensi Kekayaan Intelektual Masyarakat pada gelaran acara tersebut. Ayorbaba mengatakan bahwa Jayawijaya memiliki destinasi wisata alam dan budaya yang kaya, rumah tradisional khas (honai) serta kawasan yang hijau dan segar.
Festival Budaya Lembah Baliem merupakan salah satu festival tertua di Indonesia dan tercatat menjadi salah satu Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN) bersama agenda wisata lainnya seperti Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, Pesta Kesenian Bali di Bali atau Semasa Piknik di Jakarta. Festival ini menyuguhkan atraksi budaya seperti tarian, anyaman noken, ukiran, makanan tradisional hingga mengakrabi objek wisata.
Ayorbaba juga mengatakan bahwa kehadiran pengunjung dan wisatawan dalam event Festival Budaya Lembah Baliem secara langsung memberikan dampak positif bagi peningkatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terutama bagi masyarakat, pengusaha lokal maupun pemilik akomodasi, restoran, dan transportasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perlindungan Kekayaan Intelektual melalui Pendafataran dan Pencatatan Kekayaan Intelektual agar masyarakat memperoleh sesuatu dari gelaran acara akbar ini.
Festival Budaya Lembah Baliem ke-33 2025 ini agak berbeda dengan festival serupa tahun sebelumnya. Rangkaian agenda wisata didesain dengan sentuhan seni budaya khas. Penampilan 1.500 pemain pikon, alat musik tradisional sekaligus akan tercatat Museum Rekor Muri Indonesia (MURI) kedua kali. Rekor MURI pertama tahun 2019 untuk noken (tas tradisional) sepanjang 30 meter. Noken sudah masuk Warisan Budaya Takbenda Unesco tahun 2012.
Dengan demikian, Festival Budaya Lembah Baliem tidak hanya menjadi ajang promosi budaya dan pariwisata, tetapi juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh manfaat ekonomi dan perlindungan hukum atas Kekayaan Intelektual mereka. Oleh karena itu, kita harus terus mendukung dan melestarikan festival ini sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia.
Jayawijaya dan Papua Pegunungan juga memiliki obyek wisata purba berupa mumi yang berusia puluhan tahun dan jarang ditemukan di tempat lain, gua, Danau Habema yang terletak di atas gunung, pasir putih, hutan pinus, dan destinasi eksotik lainnya. Dengan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki, Jayawijaya dan Papua Pegunungan pasti dapat menjadi destinasi wisata yang sangat menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dalam kesempatan ini, Ayorbaba juga mengajak masyarakat untuk terus melestarikan dan mempromosikan budaya dan pariwisata Jayawijaya dan Papua Pegunungan. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya dan alam yang dimiliki, serta meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pariwisata. (*) LAPORAN TIM HUMAS KANWIL KEMENKUM PAPUA
WEB : www.papua.kemenkum.go.id
Twitter : @kanwilpapua
IG. : humaskemenkumpapua
FB : Humas Kemenkum RI
#KementerianHukumRI
#LayananHukumMakinMudah
#LangkahKitaMasaDepanIndonesia
#BersamaKitaLindungiKaryaAnakBangsa
#supratman08
#KementerianHukum
#KemenkumPapua
#LayananHukumMakinMudah
#TheoAyorbaba
